Belajar Bersama Bang Odeth
 
Picture
Sebagian dari anda mungkin telah menonton pilmnya. Pilm ini sangat menyentuh banyak penontonnya dan terbukti  berhasil menyabet berbagai penghargaan pada salah satu ajang penghargaan insan film di tanah air.

Kali ini saya akan mengulas cerpen hingga penggarapan filmnya.
Cerpen Emak Ingin Naik haji ini adalah salah satu cerpen dari kumpulan novel Asma Nadia  yang berjudul Emak Ingin Naik Haji yang bercerita tentang Emak, seorang wanita paruh baya yang dengan gigih berusaha untuk dapat mewujudkan impiannya, yaitu pergi ke tanah suci Makkah untuk menunaikan haji. Kehidupan Emak sehari-hari hanya bergantung pada hasil jualan kue yang dititipkan di warung atau pesanan orang. Kalau beruntung, ada juga sedikit tambahan uang dari Zein, anak Emak satu-satunya yang berjualan lukisan keliling hasil karyanya sendiri.

Walaupun Emak tahu bahwa naik haji adalah salah satu hal yang mungkin sulit diraih, tetapi Emak tidak putus asa. Dia tetap mengumpulkan rupiah demi rupiah untuk disetorkan ke tabungan haji di bank. Zein, yang melihat kegigihan Emak tersebut, juga berusaha dengan berbagai cara untuk dapat mewujudkan keinginan orangtuanya.

Cerpen ini mengangkat berbagai nilai kehidupan; kegigihan, ketulusan, kasih sayang, semangat berbagi, berserah diri, dan berbagai nilai indah lainnya yang mungkin saja terlupakan oleh sebagian besar dari kita. Lebih khususnya, Emak Ingin Naik Haji menyentil fenomena sosial keluarga muslim yang hidup ber-kecukupan dan dapat berkali-kali naik haji sementara banyak keluarga muslim lain yang tak mampu menunaikan rukun Islam kelima tersebut atau harus bersusah payah menabung bertahun-tahun untuk mewujudkan impiannya pergi haji.

Emak adalah representasi dari kelompok masyarakat yang sangat merindukan Makkah, tetapi karena persoalan finansial, maka pergi haji menjadi sebuah hal yang sangat jauh di awang-awang. Sementara Juragan Haji bersama keluarganya, dipaparkan dalam cerpen tersebut dengan penuh kemudahan dapat melakukan ibadah haji dan umroh kapan saja mereka inginkan. Dalam buku kumpulan cerpen setebal 210 halaman ini, Asma membuat selang-seling antara cerpen kritik sosial dan kisah cinta. Sesudah ‘’Emak Ingin Naik Haji’’ adalah ‘’Cinta Begitu Senja’’ yang bikin kita gregetan. Selanjutnya cerpen ‘’Koran’’, yang ditata sedemikian rupa runutnya, jadi terkesan memang sudah diatur begitu. Si tokoh mulanya getol banget baca surat kabar, katanya dengan koran ia bisa jadi pintar. Lama-lama si tokoh muak, soalnya berita-berita buruk terus yang disuguhkan, dan itu menyangkut orang-orang terdekatnya. Sampai-sampai ia fobia sama koran.
(*dh)

ondang
5/17/2010 11:20:45 am

I like this film....mengharukan '(

Reply
4/6/2011 02:10:27 pm


Novel "Emak Ingin Naik Haji"
05/17/2010
1 Comment(s)


Sebagian dari anda mungkin telah menonton pilmnya. Pilm ini sangat menyentuh banyak penontonnya dan terbukti berhasil menyabet berbagai penghargaan pada salah satu ajang penghargaan insan film di tanah air.

Kali ini saya akan mengulas cerpen hingga penggarapan filmnya.
Cerpen Emak Ingin Naik haji ini adalah salah satu cerpen dari kumpulan novel Asma Nadia yang berjudul Emak Ingin Naik Haji yang bercerita tentang Emak, seorang wanita paruh baya yang dengan gigih berusaha untuk dapat mewujudkan impiannya, yaitu pergi ke tanah suci Makkah untuk menunaikan haji. Kehidupan Emak sehari-hari hanya bergantung pada hasil jualan kue yang dititipkan di warung atau pesanan orang. Kalau beruntung, ada juga sedikit tambahan uang dari Zein, anak Emak satu-satunya yang berjualan lukisan keliling hasil karyanya sendiri.

Walaupun Emak tahu bahwa naik haji adalah salah satu hal yang mungkin sulit diraih, tetapi Emak tidak putus asa. Dia tetap mengumpulkan rupiah demi rupiah untuk disetorkan ke tabungan haji di bank. Zein, yang melihat kegigihan Emak tersebut, juga berusaha dengan berbagai cara untuk dapat mewujudkan keinginan orangtuanya.

Cerpen ini mengangkat berbagai nilai kehidupan; kegigihan, ketulusan, kasih sayang, semangat berbagi, berserah diri, dan berbagai nilai indah lainnya yang mungkin saja terlupakan oleh sebagian besar dari kita. Lebih khususnya, Emak Ingin Naik Haji menyentil fenomena sosial keluarga muslim yang hidup ber-kecukupan dan dapat berkali-kali naik haji sementara banyak keluarga muslim lain yang tak mampu menunaikan rukun Islam kelima tersebut atau harus bersusah payah menabung bertahun-tahun untuk mewujudkan impiannya pergi haji.

Emak adalah representasi dari kelompok masyarakat yang sangat merindukan Makkah, tetapi karena persoalan finansial, maka pergi haji menjadi sebuah hal yang sangat jauh di awang-awang. Sementara Juragan Haji bersama keluarganya, dipaparkan dalam cerpen tersebut dengan penuh kemudahan dapat melakukan ibadah haji dan umroh kapan saja mereka inginkan. Dalam buku kumpulan cerpen setebal 210 halaman ini, Asma membuat selang-seling antara cerpen kritik sosial dan kisah cinta. Sesudah ‘’Emak Ingin Naik Haji’’ adalah ‘’Cinta Begitu Senja’’ yang bikin kita gregetan. Selanjutnya cerpen ‘’Koran’’, yang ditata sedemikian rupa runutnya, jadi terkesan memang sudah diatur begitu. Si tokoh mulanya getol banget baca surat kabar, katanya dengan koran ia bisa jadi pintar. Lama-lama si tokoh muak, soalnya berita-berita buruk terus yang disuguhkan, dan itu menyangkut orang-orang terdekatnya. Sampai-sampai ia fobia sama koran.
(*dh)



Comments

Reply



Leave a Reply.

    Resensi


    Picture
    Topik ini memuat beragam resensi terkini dari
    berbagai jenis hiburan,
    buku, film, dsb.
    Bank Odeth juga menerima sumbangan tulisan kamu secara sukarela dan
    menjamin copyrightingnya.
    Dari situ kamu juga bisa mempromosikan homepage kamu. Silahkan kirim
    tulisan terbaikmu ke
    alamat
    [email protected], jangan lupa sertakan
    biografi dan alamat
    lengkap homepage kamu.

    Best regards.....

    Archives

    May 2010

    Categories

    All
    Buku

    RSS Feed